Interpretasi (Metodologi Penelitian)

Standard

interpretasi diagram

 

 

 

 

 

 

 

Interpretasi Data :

  1. Di dalam kelompok kami lebih banyak mahasiswa yang menjawab 1 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar dari pada 2 judul buku
  2. Sebagian di dalam kelompok kami menjawab 2 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar
  3. Di dalam kelompok kami tidak ada yang menjawab 3 atau 4 sumber buku yang digunakan sebagai sumber belajar

Kesimpulan Interpretasi Data :

Di dalam kelompok kami lebih banyak mahasiswa yang menjawab 1 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar dari pada 2 judul buku, sedangkan lainnya menjawab 2 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar. Tidak ada yang menjawab 3 atau 4 sumber buku yang digunakan sebagai sumber belajar.

Pembahasan :

Dalam kelompok kami, lebih banyak mahasiswa yang menjawab 1 judul buku saja yang digunakan sebagai sumber belajar dari pada 2 judul buku yang dijadikan sumber belajar. Lalu hanya sebagian di kelompok kami yang menjawab 2 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar. Di dalam kelompok kami tidak ada yang menjawab 3 maupun 4 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar.

Di dalam kelompok kami sudah merasa 1 judul buku saja sudah merasa cukup untuk menjadi sumber belajar, padahal lebih dari 1 judul buku itu akan menjadi lebih baik, dan mengapa alasannya di dalam kelompok kami hanya menjawab 1 dan 2 yang digunakan sebagai sumber belajar? Karena minat mahasiswa dalam membaca buku masih rendah, membaca merupakan aktivitas yang cukup membosankan dan cenderung membuang waktu oleh maka itu mahasiswa membaca buku hanya kalau ada tugas dari dosen atau sebelum ujian, lalu ada kurangnya akses terhadap buku/referensi tambahan yang akan memperkaya pengetahuan dan cukup mahalnya biaya buku/referensi yang relevan dengan penelitian yang dilakukannya.

Akibatnya dalam pembuatan penelitian mahasiswa merasa kesulitan dalam mencari buku/referensi, karena mahasiswa hanya fokus pada 1 judul buku saja, apabila buku/referensi bisa lebih dari 2 maka akan menjadi mudah dalam penelitian yang dilakukannya, namun apabila mahasiswa di kelompok kami menjawab 3 atau 4 judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar, maka penelitian yang sedang dilakukannya akan terasa lebih ringan dan cepat diselesaikan dibandingkan dengan yang hanya membaca 1 atau 2 judul buku/referensi.

Jadi, sebaiknya dalam pembuatan penelitian mahasiswa harus mempunyai referensi yang cukup banyak, tidak hanya cukup banyak buku/referensi, yang paling penting dalam pembuatan penelitian adalah banyak membaca, mau itu dari internet, buku-buku ilmiah, tulisan dosen, koran, majalah atau skripsi-skripsi yang sudah disediakan di perpustakaan. Karena dengan membaca mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan baru dan wawasannya akan menjadi lebih luas dibandingkan dengan mahasiswa yang kurang minat untuk membaca. Minat mahasiswa dalam membaca pun harus di tingkatkan karena dalam pembuatan penelitian tidak bisa hanya dari 1 judul buku/referensi saja.

Daftar Pustaka :

Rammatullah, Azam Syukur, Problematika Anak Kampus, Quranic Media Pustaka: Yogyakarta, 2005

De Porter, Bobbi & Mike Hernachi, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Kaifa: Bandung, 2003

Istilah – istilah dalam PBAC

Standard

Pengembangan Bahan Ajar Cetak adalah salah satu mata kuliah yang ada di Teknologi Pendidikan, bahan ajar cetak yang dibutuhkan peserta didik, bahan ajar cetak biasanya berupa buku dan biasanya berjenis modul dan lks, dan jelas didalamnya sudah dicantumkan sumber untuk referensi

Setelah mengetahui bentuk hasil dari bentuk buku tersebut seorang teknolog pendidikan dapat meneliti, menganalisis dan merancang untuk menghasilkan sebuah ide yang akan di kembangkan menjadi sebuah kurikulum yang mudah dan dapat diaplikasikan kepada peserta didik

Dalam membuat bahan ajar cetak yaitu buku, penulisan teks dan naskah harus jelas, di desain agar menjadi ilustrasi yang menarik untuk dibaca. Kontennya pun harus sesuai dengan prinsip desain pesan yaitu jenis hurufnya harus jelas, ukuran hurufnya pun harus sesuai.

Hasil akhir dari mata kuliah ini dapat dijadikan media untuk peserta didik agar terjadi proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran yang ada di dalam modul dan lks ini dimaksudkan agar peserta didik dapat menerapkan belajar mandiri selain belajar dengan secara konvensional (tatap muka)

Rockstars?

Standard
Image
Nama: Enche Tjin
Lahir: Medan, 1980
Alamat sekarang: Jakarta
Pekerjaan: fotografer, instruktur fotografi, konsultan fotografi
Jurusan pendidikan: Desain Komunikasi Visual, Business Management

Pengalaman singkat tentang beliau

Ia mengenal fotografi sejak tahun 1999, saat kuliah di jurusan desain komunikasi visual di Universitas Tarumanagara di Jakarta. Tahun 2007, ia berkesempatan untuk kuliah di Bucknell University, Pennsylvania, Amerika Serikat. Disana ia mulai mengunakan kamera DSLR dan bekerja sebagai staf fotografer kampus untuk meliput acara-acara dalam dan luar kampus.

Setelah itu, ia mulai menerima berbagai jasa fotografi. Seperti fotografi pernikahan, keluarga, portrait dan sebagainya. Sebelum pulang ke tanah air, ia membuat dan menulis secara rutin di blogĀ www.infofotografi.com. Melalui blog ini, dia mendapatkan banyak pertanyaan tentang fotografi digital. Oleh sebab itu, saya berinisiatif untuk membuka kursus kilat dan workshop fotografi di Jakarta.

Untuk mengakomodir keinginan penggemar fotografi di luar Jakarta, dia sudah menulis beberapa buku fotografi. Antara lain: Kamera DSLR itu Mudah!, Fotografi itu Mudah!, Memilih sistem kamera dan lensa. Dia juga berkontribusi dalam menulis artikel untuk majalah dan menerjemahkan buku fotografi berbahasa Asing: The Passionate Photographer karangan Steve Simon.

Tahun 2013, ia mulai aktif menjadi konsultan fotografi di detik inet – sebuah portal digital yang populer di tanah air. Selain menulis dan mengajar, saya juga mengadaan tur fotografi dan menerima jasa fotografi, seperti liputan, produk, portrait, wedding dan lain lain.

sumber : dari orangnya langsung!